SIKLUS ESTRUS
![]() |
Siklus estrus atau juga dikenal dengan siklus birahi merupakan permulaan estrus yang pertama sampai ke periode estrus berikutnya. Keadaan birahi dipengaruhi oleh hormon dari ovari dan secara tidak langsung oleh hormon daro adenohipofisis dari kelenjar pituitari.
Siklus estrus dibagi menjadi beberapa fase yang dapat dibedakan dengan jelas yang disebut: proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus.
Di bawah stimulasi FSH (folicle stimulating hormone) dari adenohipofisis pituitari, dan LH (Lueteinzing hormone) ovari meningkatkan produksi estrogen, yang menyebabkan meningkatnya perkembangan uterus, vagina, oviduk, dan folikel ovari.
Fase proestrus dianggap sebagai fase 'penumpukan'. Dalam fase ini folikel ovari dengan ovumnya yang menempel membesar, terutama karena meningkatnya cairan folikel yang berisi hormon-hormon estrogenik. Estrogen yang diserap dari folikel ke dalam aliran darah merangsang penaikan vaskularitas dan pertumbuhan sel ganitalia tubular dalam persiapan untuk birahi dan kebuntingan yang akan terjadi.
Estrus adalah periode penerimaan seksual pada hewan betina, yang terutama ditentukan oleh tingkat sirkulasi estrogen. Selama atau segera setelah periode itu terjadilah ovulasi. Ini terjadi dengan penurunan tingkat FSH dalam darah dan penaikan tingkat LH. Sesaat sebelum ovulasi, folikel membesar dan 'turgid', dan ovum yang ada mengalami pemasakan. Estrus berakhir kira-kira pada saat pecahnya folikel ovari, atau terjadinya ovulasi.
Metestrus adalah fase pasca ovulasi di mana korpus luteum berfungsi. Selama periode ini terdapat penurunan estrogen dan penaikan progesteron yang dibentuk oleh ovari. Selama metestrus, rongga yang ditinggalkan oleh pemecahan folikel mulai teratur kembali. Struktur yang baru diperbaiki ini disebut korpus luteum atau badan kuning. Progesteron yang diekskresikan oleh korpus luteum mencegah perkembangan selanjutnya dari folikel dan kemudian mencegah terjadinya periode estrus lebih lama lagi.
4. Diestrus dan Anestrus
Diestrus adalah periode quisence yang relatif pendek antara siklus estrus pada hewan-hewan yang tergolong poliestrus. Anestrus merupakan periode 'quisence' antar musim kawin. Korpus luteum yang telah berkembang sempurna memberikan pengaruh yang menonjol pada uterus. Selaput endometrium yang melapisi uterus menebal, kelenjar uterin membesar, dan otot uterin juga menunjukkan peningkatan perkembangan. Apabila ovum tidak dibuahi tentunya tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengalami regresi.
Sumber: Anatomi dan Fisiologi Ternak, karya R.D Frandson, tahun 1992
Komentar
Posting Komentar